KISAH SEORANG ANAK KECIL & PENJUAL NASI GORENG
Alkisah ada seorang anak kecil yang ingin membeli nasi
goreng pada seorang penjual nasi goreng keliling yang biasa lewat di jalan
depan rumahnya. Untuk mendapatkan nasi goreng satu bungkus, si anak menjadi
seorang pejuang yang luar biasa.
Anak kecil ini punya kekurangan, yaitu tidak bisa
membunyikan kata yang mengandung huruf “R”, maklum dia masih anak-anak. Maka
terjadilah dialog yang seru antara penjual nasi goreng dengan si anak.
“Om… saya mau beli nasi goleng satu bungkus”
Kontan semua orang yang sedang menikmati nasi goreng
di pinggir jalan itu tertawa terbahak-bahak mendengar kata “nasi goreng” yang
tidak sempurna tersebut. Dengan perasaan kecewa dan malu, si anak masuk kembali
ke dalam rumahnya. Maka semalaman dia belajar keras agar besok bisa mendapatkan
nasi goreng yang diinginkannya.
Esoknya penjual nasi goreng lewat lagi di depan
rumahnya. Dengan semangat anak ini berlari, karena yakin dia bisa menyebutkan
kata “nasi goreng” dengan sempurna.
“Om.. saya mau beli nasi goreng”
Si anak telah bisa menyebutkan kata “nasi goreng”
dengan sempurna.
Dengan ramah si penjual nasi menimpali
“Nasi gorengnya pakai telur atau atau pakai daging ?”
Dengan spontan si anak menjawab “pakai telul”.
Maka terjadilah peristiwa seperti hari kemarin, semua
orang yang ada disana tertawa sehingga anak itu dengan rasa kecewa kembali ke
rumah. Di rumah anak itu mulai belajar satu kata lagi yaitu kata “telur”.
Diulang-ulang kata tersebut sampai si anak benar-benar bisa membunyikan kata
“telur” dengan baik.
Esoknya kembali si anak bermaksud membeli nasi goreng
pakai telur kepada penjual nasi goreng.
“Om saya mau beli nasi goreng satu bungkus pakai
telur”
Dengan semangat anak itu mengucapkan kata “telur dan
nasi goreng” secara sempurna. Si penjual nasi goreng sekali lagi bertanya
kepada anak ini, “telurnya ceplok atau dadar ?”
Dengan sepontan si anak menjawab :
“Telur dadal”.
Maka untuk ketiga kalinya si anak menanggung malu
karena ditertawakan.
Besoknya si anak yakin akan mendapatkan nasi goreng
keinginannya, karena semalam dia sudah belajar keras mengucapkan kata “dadar”.
Maka untuk yang keempat kalinya si anak mendatangi
penjual nasi goreng.
“Om saya mau beli nasi goreng satu bungkus pakai telur
dadar”
Kontan penjual nasi goreng dan para pelanggan setia
disekitarnya bertepuk tangan memberikan pujian kepada si anak.
Akhirnya si anak sebentar lagi akan mendapatkan nasi
goreng yang sangat diinginkannya.
Si anak meberikan uang lima ribuan kepada si penjual
nasi. Penjual nasi menerima dan kali ini si penjual nasi ingin menggoda si anak
dengan bertanya:
“Harga nasi gorengnya 45oo rupiah, terus ini mau
kembali berapa ?”
Si anak kali ini tidak ingin kecolongan, dia tahu
bahwa angka lima ratus mengandung huruf “R”, dia berfikir sebentar. Dengan
cerdik si anak menjawab.
“Gopek Om…”
MOTIVASI
Sobat…
ternyata untuk menjadi sukses, kita tidak hanya harus belajar dengan keras,
tetapi juga harus memiliki kecerdikan. Si anak memberikan contoh bahwa sesuatu
tidak akan bisa diraih hanya dengan belajar dan perjuangan keras tetapi juga
kecerdikan dan kepandaian agar tidak dibodohi oleh orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentarnya ... :)